The Secret Of "Mengubah Nasib"

Sabtu, 17 September 2011


"Sometimes I would come back from a run, and my artificial leg would have a puddle of blood from my stump. I wouldn't go to sick bay. In that year, if I had gone to sick bay, they would have written me up. I didn't go to sick bay. I'd go somewhere and hide and soak my leg in a bucket of hot water with salt in it--an old remedy. Then I'd get up the next morning and run." - Carl Brashear

Banyak orang ingin mengubah nasib.  Selama ini bekerja karyawan, naik bis berdesakan, berangkat pagi2 sekali untuk berangkat kerja begitu setiap hari. mereka berubah, ingin punya kendaraan sendiri, minimal sepeda motor. 

Kalau seseorang ingin mengubah nasibnya, maka dia harus mengadakan perubahan pada tindakan.  Salah satu cara mulai punya usaha sendiri, gak punya modal, 10 juta siapa yang mau ngasih??  ada beberapa jenis usaha tidak perlu modal besar 100 sampai 500 ribu, jualan asuransi atau MLM atau jualan kecil-kecilan.  Namun, tentu saja setelah ikut, yang bersangkutan harus bekerja kerja keras.  Banyak yang bilang tidak cocok tidak bakat dll.  Kalau begitu, anda cocok dengan pekerjaan sehari-hari dengan naik bis dari jam 8 sampai jam 5 sore, ubah tindakan sudah jinak, hanya ingin yang biasa dia lakukan walaupun ujungnya tidak nyaman

Namun, orang-orang yang berani "take action" atau mengambil tindakan berpotensi menjadi orang-orang yang liar, liar yang baik tentu saja.

Analoginya, di sebuah mobil ada dua sumber listrik yaitu aki dan dinamo.  Siaran radio, program televisi, motivator, buku-buku motivasi, teroris adalah aki.

Untuk menghidupkan mesin mobil, perlu sumber energi dari aki.  Namun, setelah mesin hidup, tugas aki selesai dan diteruskan oleh dinamo untuk menyimpan energi.  Kalaupun anda sudah termotivasi, sumber energi utama diri anda berasal dari diri anda sendiri.  jadilah dinamo untuk diri anda sendiri, jangan tergantung pada aki.

Jadi, jangan berharap bahwa begitu anda selesai mendengarkan siaran radio, mendengarkan motivator, membaca buku motivasi dsb, anda akan termotivasi dan bersemangat.  Bila anda hanya bersemangat dan termotivasi saat mendengarkan hal-hal tersebut, Anda telah meletakkan tanggung jawab memberi semangat dan motivasi diri pada orang lain.

Jangan sampai anda harus tergantung motivator dll.  Andalah yang harus menjadi sumber energi utma diri anda sendiri.

Mungkin ada yang bertanya, kita sebagai manusia tentu saja tidak akan bisa lepas dari godaan syetan.  Walaupun derajat kita jauh dari nabi, kalau kita tahu godaan syetan, bisa kita tolak.  Kalau buruk, apsti kerjaan setan walaupun hasilnya enak, contoh korupsi, zina dll.  Makin lama godaan setan makin kreatif.   kalau ktia tidak bisa kreatif dalam  melayani kreatifitas setan, maka kita bisa jadi setan.  Analoginya begini, polisi menemukan ilmu maling, maling menemukan ilmu baru.  Polisi perlu belajar ilmu maling bukan tuk jadi maling tetapi agar tidak kecolongan.  dunia kejahatan terus berkembang, kita harus belajar agar tidak kecolongan.

Joki yang jadi juara adalah joki yang mengenali kudanya.  Orang yang sukses adalah orang yang mengenali dirinya sendiri, apa potensinya apa kelemahannya dan mampu mengenalikan dirinya berharap kebaikan godaan syetan utk boruk, kita bisa lawan itu.  seseroang yang mampu lawan HN itulah orang yang akan asukses dalam hdiup.  Seringkali Hawa Nafsu mengalahkan segalanya, saat berhadapan dengan orang yang menyebalkan, kita langsung marah padahal dia cuma nge-test.

Kemampuan manusia tidak statis seperti mur dengan baut.  Kemampuan manusia lebih mriip karet gelang, yang bisa trus meregang. tentu saja aapbila karet gelang ditarik dengan cepat, maka dia putus.  Tetapi jika ditarik sedikit demi sdikit bisa bertambah.  Anda bisa berubah, jangan mau dicap sebagai melankolis dll.  Kita bisa berubah dan bertumbuh, bisa berkembang.  Jangan sampai anda mau dipenjara/terpenjara oleh macam-macam cap, seperti melankolis, sanguin, kinestetik dll.

Dalam hidup, ada aturan-aturan yang harus kita patuhi tetapi ada juga yang harus kita "langgar".  Contohnya ada dalam sebuah film bagus, berjudul  Men of Honor.

Men of Honor bercerita tentang seorang berkulit hitam yang bercita-cita jadi penyelam di AL AS.  Sejak kecil, dia hanya tahu bahwa dia besar utk jadi penyelam, padahal ketika itu, rasisme masih sangat kental di dalam AL AS.  Dalam AL AS, utk orang kulit hitam hanya ada 3 profesi, tukang parkir, tukang masak, atau dipecat.

Dia menunjukkan bahwa dia memiliki kemampuan berenang yang lebih tinggi dibandingkan teman-temannya yang berkulit putih.  Aturan yang ada "orang kulit hitam tidak boleh jadi penyelam" pelan-pelan berubah.  Dia terima hukumannya, yaitu penjara.  Namun, akhirnya, dia diminta menjadi penyelam di AL AS. Sebelum meninggal dunia, dia sudah menjadi penyelam utama di AL AS. 

Banyak orang yang bekerja di tempat yang tidak sesuai dengan dirinya termasuk hati nuraninya.  Mereka takut apabila dipecat, mereka tidak akan mendapat nafkah untuk keluarganya.  Padahal, dipecat tidak buat kita mati, banyak bidang lain yang bisa dipakai untuk membuat prestasi. Jangan sampai kita menjadi manusia "Jinak" yaitu manusia yang sudah melepaskan taggung jawab pribadi pada orang lain.  Tanggung jawab tersebut antara lain, pengembangan diri, kesempatan menambah energi kebaikan atau energi positif dalam bentuk amal sholeh dan lain sebagainya.  Mari kita ambil kembali tanggung jawab pribadi itu dan jangan sampai kita menjadi manusia yang terlalu "Jinak".  
>>semoga bermanfaat.. :)

0 komentar:

Posting Komentar